All I know is a simple name and everything has changed- Taylor Swift
(pic by: tumblr)
Kini tak ada
lagi yang berbeda ketika kita berada di jalan yang sama dan mata kita
terkoneksi seketika, meski di balik itu masih ada bahagia yang tersisa saat
tahu kau baik-baik saja. Kini tak lagi kurasa sepi saat kehadiranmu tak muncul
sama sekali dalam satu hari. Juga tiada lagi rasa khawatir karena tak kulihat
hadirmu disini.
Saat kulihat
kau di sana, hatiku hanya berkata “Ya, lalu apa?”. Tak lagi seperti sebelum-sebelumnya,
kala aku masih begitu mendamba. Untuk masa ini aku akan membiarkan hatiku
berprasangka. Apa-saja. Karena belum ada kata yang mengungkap faktanya : fakta
untuk meyakinkanku bahwa tetap menapaki jalan ini bukan sebuah kesalahan
belaka, bahwa semua ini masih berjalan seperti biasa dan baik-baik saja.
Sudah, jangan
main-main, kasihan juga kan hati yang lain? Sudah ada berapa banyak hati yang
kau taklukkan tanpa izin? Dan sudah berapa banyak hati yang menjadikanmu
heroin? Pilih satu saja hati yang engkau bisa jamin. Namun cobalah beri
penjelasan pada hati yang tak bisa kau jalin, agar setidaknya dia berhenti
berharap pada kata ‘mungkin’.
Kau sanggup taklukkan
hati dengan sebuah senyuman.- Bondan Prakoso
(pic by: tumblr)
(Jumat, 18
Oktober 2013) Matahari masih bersinar sebegitu teriknya, lalu tiba-tiba rintik
hujan jatuh begitu saja. Dari jarak yang masih bisa dihitung mata, entah
mengapa kau terlihat lebih luarbiasa.
Aku memang
sudah tak menyukaimu lagi. Namun untuk rasa sayang yang belum pergi, itu memang
hal yang tak bisa dipungkiri. Dalam kebisuan senja yang tertangkap layar, rasa
ini terbahak samar: aku tertipu oleh apa yang aku tidak tahu.
Dan aku
memberitahumu hal ini : aku bisa mengenalimu dengan cepat. Bila aku
disekelilingmu dan kau menangkapku tak melihat, itu artinya aku hanya
berpura-pura tak cermat : tak cermat mencari alasan mengapa hatiku berdebar
makin hebat. Maaf, aku hanya tak ingin lagi hatiku menumbuhkan harapan ini
dalam dekat.
Kumohon jangan
tanya mengapa, karena aku pun tak tahu alasannya.
Ternyata sama : apa yang kau lakukan selama ini terhadapku
dari dulu hingga saat ini adalah sama. Aku akan menganggap semuanya hanya
halusinasiku yang begitu mendamba.
Lalu, ternyata
memang sama : hak yang aku genggam
dengan hak orang lain yang mengagumimu memang sama. Tanpa ada pengecualian
diantaranya.
Dan ternyata
sama : perlakuanmu kepada semua orang ternyata sama, kau tersenyum dengan cara
yang sama dan berbicara dengan cara yang sama. Mungkin sedikit berbeda kepada
dia; yang berada di dekatmu dan kurasa kau mulai menerimanya.
Maaf bila aku pernah membuat waktumu tebuang
sia-sia.
Tertanda,
Rizky Amalia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar