Beranjak?
Dalam kata, kau hampir menghapus semua.
Tidakkah sejenak kau memikirkannya?
Aku tidak belum
merelakan airmata, terjatuh untukmu begitu saja, milikku berharga. Karena tidak
dalam sapa, tidak juga dalam kata.. yang kau bahkan mungkin tak mengiranya. Sesuatu
yang mungkin tak berharga disana, bisa jadi penuh arti disini.
Jangan biarkan terlalu
lama menjadi tanda tanya. Matahari masih terang diangkasa, nanti bisa menguap
begitu saja dan kau tak bisa melihat indah biasnya. Terkadang kau harus
menghapusnya dan menggantinya dengan yang baru. Orang tak bisa memahami cara
berpikirmu semudah itu, kau harus sedikit mengungkapnya, padaku juga mungkin?
Aku memang tak
berhenti menjadi ‘Pengagum Setia’mu. Namun kini, kau berjalan terlampau cepat. Dan
tanda tanya yang kau jatuhkan tiap derap membuat langkahku semakin melambat.
Terimakasih untuk
berhenti memainkan prasangka dan menulis intuisi. Membunuh intuisi, bukankah harusnya
kau hidupkan “pasti”. Aku menunggunya.
Oh, maaf.. lagi-lagi
aku terlalu percaya pada sesuatu yang entah tanpa alasan yang kuat. Ya, salahku
untuk terlalu percaya dan terlalu peduli. haruskah tetap berpijak?
Berpijak?
“Your world.”
Dalam diam kau
mengajari, bahwa langit luas dan aku harus menyadari.
Dalam sepi kau
membuatku mengerti, bahwa dalam ‘mimpi’ tak pernah ada kata pasti.
Dan dalam rindu yang
yang kau tinggal pergi, kau menyisipkan terka penuh arti.
Aku memang tak selalu
memikirkanmu, karena kau datang dan tak pernah berlalu.
haruskah mulai beranjak?
teruntuk : 9.2
bahagia kamu semangat gitu.
R. Am
Tidak ada komentar:
Posting Komentar