Maaf, Aku Merindukanmu.

Teruntuk,

Yang dirindukan, B.

(pic by : tumblr)

Perlu menjadi lebih baik untuk mendapatkan yang lebih baik pula. Tapi itu bukan berarti harus mencari orang lain bukan?  Sepertinya jarak dan waktu siap dimintai bantuan .

Jarak? Ia benar-benar diperlukan, untuk menjabarkan hal-hal yang terlalu rumit untuk dikatakan. Juga  dibutuhkan untuk saling mengerti.. tanpa harus saling menyakiti, tapi cukup sebatas saling menahan diri. Waktu? Waktu terkadang sangat berbaik hati, hanya jika kau mampu memperlakukannya dengan baik pula. Melakukan semampunya, tapi tak memaksa, tidak juga menyerah begitu saja.

Bukan untuk mencari yang mapan ataupun yang tampan, tapi untuk bisa membuat diri menyesuaikan semua keadaan. Akan tiba saatnya ketika kita ditanya ‘mengapa’ dan benar-benar tak tahu jawabannya. Tak tau alasan kenapa memilih dirinya. Karena pada saat itu hatilah yang memilihnya, dan hati tak punya mulut untuk berbicara.

(pic by : tumblr)

Tunggu, aku akan sedikit bercerita, aku suka sekali keluar lalu melihat kearah barat. Ya, untuk mencari Venus dan memandangnya sejenak. Haa.. aku tidak bisa menuliskan bagaimana bahagianya bisa menemukannya. Karena setiap melihat Venus, aku teringat dirimu. Karena Venuslah yang terlihat paling terang diantara yang lainnya, sama seperti dirimu. Karena Venus muncul hanya disaat-saat tertentu, tak bisa asal ingin lalu bertemu, sama halnya dengan dirimu. Dan karena dari jarak yang begiituu jauh Venus masih terlihat begitu mengagumkan, seperti halnya dirimu.

Lalu terkadang, datang waktu dimana banyak sekali orang yang terlihat mirip dirimu, sekilas. Tapi mungkin sebenarnya tidak juga. And that means.. I miss you. Waktu berlalu dan aku masih mengambil potongan rindu yang berserakan di jalanku. Sebenarnya, mungkin bisa saja aku tak mengambilnya, membiarkan potongan itu berserakan disana. Tetapi rasanya saat ini aku hanya ingin, hanya sedang ingin merindukanmu. Maafkanlah.

Tertanda,

Rizky Amalia