“Maafkan jika
kau ku sayangi, dan bila ku
menanti.”- Peterpan, Yang Terdalam.
(pic by: tumblr)
Kini
hariku dipenuhi dengan ketidak-sengajaan, atas engkau. Tidak sengaja senang
saat mendengar suaramu, tidak sengaja berdebar ketika melihatmu, tidak sengaja
tersenyum melihat bahagiamu, dan tidak sengaja ikut terluka saat sesuatu
terjadi padamu. Ini semua juga berawal dari
sebuah ketidak-sengajaan. Saat itu aku melihatmu sedang bergurau dengan
temanmu, lalu secara tidak sengaja mata kita terkoneksi seketika. Kau tersenyum
kepadaku. Lalu tiba-tiba jantungku berdebar entah kenapa. Sejak saat itu,
hingga kini.
Awalnya aku sendiri mengelak
pada rasa yang ada, tapi lama kelamaan waktu berbicara. Aku dijelaskan
semuanya; bahwa rasa ini nyata. Bahwa rasa inilah yang membuatku mengetahui
kehadiranmu hanya dengan menerka. Engkau ada disana. Meski mata tak berdaya,
tapi hatiku bisa tau engkau ada dan entah kenapa prasangka ini sering kali
benar adanya.
Kau
hadir dalam ketidak-sengajaan. Aku tak sengaja membiarkan rasa ini bertahan
dalam semua ketidak-mungkinan. Jangan tanya mengapa, karena aku pun tak tahu
jawabannya. Rasa ini hadir begitu saja tanpa aku beri aba-aba.
Aku pernah bercerita kepada malam
tentangmu. “Tak apa,” kata Malam. Malam juga pernah mengalaminya. Malam tak sengaja jatuh hati kepada
Bintang. Sayangnya yang kebanyakan tau bukan tentang Bintang dan Malam,
tetapi..yah, tau sendirilah. Malam tak banyak bercerita
kepadaku, kurasa Malam belum ingin Bintang tau. Malam tak ingin kehadiran
Bintang menjadi sebuah candu, Malam mencoba tak berada di sisi Bintang setiap
waktu. Meski rindu, Malam tau, yang terbaik untuk saat ini adalah menunggu. Menunggu Bintang hingga dengan sendirinya tau, menunggu waktu mereka
bertemu, atau pun menunggu rasa yang dimiliki habis dimakan ragu.
Tahukan betapa bahagia Malam
saat akan menyambut Bintang? Pernah melihat senja? Kurasa keindahannya sudah
cukup untuk menggambarkan semuanya.
(pic by: tumblr)
Jujur dalam waktu
dekat ini ku berharap waktu belum berbaik hati kepada Malam. Bayangkan bila
ternyata Bintang juga jatuh hati, lalu mereka memutuskan untuk selalu bersama,
kan repot nanti jemuran gak pada kering-kering :(
Namamu; adalah satu kata yang
tak pernah ku lewatkan dalam doa. Kuharap kesehatanmu selalu terjaga, kuharap
setiap hari kau bisa bahagia, kuharap kau diberi kekuatan dalam setiap luka
yang ada. Engkau; bahkan susunan abjad ini tak bisa menjelaskan bagaimana.
Karena meski seberapapun aku mengelak kenyataan yang ada, rasa ini bertahan
dengan sendirinya.
Atas semua ketidak-sengajaan ini
ada satu hal yang sudah jelas aku sengaja: aku sengaja berpura-pura tidak
menyimpan rasa apa-apa. Maaf, aku hanya takut kau tidak menerima. Bila pada
akhirnya rasa ini berhasil menembus masa hingga aku dan kamu berubah menjadi
kita, maukah kau memaafkan segala kesengajaan dan semua ketidak-sengajaan yang telah ada?
nb : inspired by friends.
Tertanda,
Rizky Amalia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar