Sabtu, 09 Agustus 2014

Tak Sengaja



Maafkan jika kau ku sayangi, dan bila ku menanti.”- Peterpan, Yang Terdalam.


 (pic by: tumblr)



Kini hariku dipenuhi dengan ketidak-sengajaan, atas engkau. Tidak sengaja senang saat mendengar suaramu, tidak sengaja berdebar ketika melihatmu, tidak sengaja tersenyum melihat bahagiamu, dan tidak sengaja ikut terluka saat sesuatu terjadi padamu. Ini semua juga berawal dari sebuah ketidak-sengajaan. Saat itu aku melihatmu sedang bergurau dengan temanmu, lalu secara tidak sengaja mata kita terkoneksi seketika. Kau tersenyum kepadaku. Lalu tiba-tiba jantungku berdebar entah kenapa. Sejak saat itu, hingga kini.


                Awalnya aku sendiri mengelak pada rasa yang ada, tapi lama kelamaan waktu berbicara. Aku dijelaskan semuanya; bahwa rasa ini nyata. Bahwa rasa inilah yang membuatku mengetahui kehadiranmu hanya dengan menerka. Engkau ada disana. Meski mata tak berdaya, tapi hatiku bisa tau engkau ada dan entah kenapa prasangka ini sering kali benar adanya.

Kau hadir dalam ketidak-sengajaan. Aku tak sengaja membiarkan rasa ini bertahan dalam semua ketidak-mungkinan. Jangan tanya mengapa, karena aku pun tak tahu jawabannya. Rasa ini hadir begitu saja tanpa aku beri aba-aba.

                Aku pernah bercerita kepada malam tentangmu. “Tak apa,” kata Malam. Malam juga pernah mengalaminya. Malam tak sengaja jatuh hati kepada Bintang. Sayangnya yang kebanyakan tau bukan tentang Bintang dan Malam, tetapi..yah, tau sendirilah. Malam tak banyak bercerita kepadaku, kurasa Malam belum ingin Bintang tau. Malam tak ingin kehadiran Bintang menjadi sebuah candu, Malam mencoba tak berada di sisi Bintang setiap waktu. Meski rindu, Malam tau, yang terbaik untuk saat ini adalah menunggu. Menunggu Bintang hingga dengan sendirinya tau, menunggu waktu mereka bertemu, atau pun menunggu rasa yang dimiliki habis dimakan ragu.

                Tahukan betapa bahagia Malam saat akan menyambut Bintang? Pernah melihat senja? Kurasa keindahannya sudah cukup untuk menggambarkan semuanya.





 (pic by: tumblr)


                Jujur dalam waktu dekat ini ku berharap waktu belum berbaik hati kepada Malam. Bayangkan bila ternyata Bintang juga jatuh hati, lalu mereka memutuskan untuk selalu bersama, kan repot nanti jemuran gak pada kering-kering :(

               Namamu; adalah satu kata yang tak pernah ku lewatkan dalam doa. Kuharap kesehatanmu selalu terjaga, kuharap setiap hari kau bisa bahagia, kuharap kau diberi kekuatan dalam setiap luka yang ada. Engkau; bahkan susunan abjad ini tak bisa menjelaskan bagaimana. Karena meski seberapapun aku mengelak kenyataan yang ada, rasa ini bertahan dengan sendirinya.

                Atas semua ketidak-sengajaan ini ada satu hal yang sudah jelas aku sengaja: aku sengaja berpura-pura tidak menyimpan rasa apa-apa. Maaf, aku hanya takut kau tidak menerima. Bila pada akhirnya rasa ini berhasil menembus masa hingga aku dan kamu berubah menjadi kita, maukah kau memaafkan segala kesengajaan dan semua ketidak-sengajaan yang telah ada?


nb : inspired by friends.
Tertanda,


Rizky Amalia.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar